Jejak-jejak Kolonial Belanda di Pulau Binongko

Authors

  • Hasaruddin Hasaruddin Universitas Dayanu Ikhsanuddin

Keywords:

Jejak, Kolonial Belanda

Abstract

Hampir seluruh wilayah Indonesia pernah menjadi tempat singgah oleh Belanda di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu kawasan atau wilayah yang menjadi tempat persinggahannya adalah gugusan pulau Buton yang berada di kawasan timurnya yaitu pulau Binongko. Daerah ini menjadi salah satu daerah yang menghasilkan rempah-rempah pada masa silam sehingga mengundang bangsa lain untuk singgah di wilayah ini tidak terkecuali bangsa Belanda yang kemudian meninggalkan beberapa jejaknya di kawasan tersebut. Disamping itu, Belanda menjadikan pulau Binongko sebagai tempat persinggahan untuk mengisi perbekalan menuju kawasan atau wilayah timur nusantara yaitu Ternate. Untuk mendapatkan jejak-jejak peninggalan Belanda di pulau Binongko maka dilakukan sebuah kajian dengan berpedoman pada metode penelitian sejarah yang terdiri atas: heuristik, kritik,interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kolonial Belanda telah berada di wilayah pulau Binongko yang ditandai dengan adanya pembuatan jalan yang mengelilingi pulau Binongko yang dibuat oleh Belanda. Di samping itu, penggunaan mata uang gulden juga diberlakukan di wilayah tersebut.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdulgani, Roeslan. 1957. Nasionalisme Asia. Jakarta: Prapanca.

Kartodirdjo, Sartono. 1982, Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia Suatu Alternatif. Jakarta: Gramedia.

Majalah Wolio Molagi Edisi III, tahun 1999.

Rabani, La Ode. 2010. Kota-kota Pantai di Sulawesi Tenggara. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Rahman Hamid, Abdul dan Muhammad Saleh Madjid. 2011. Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Ricklefs, M.C. 2007. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada Universiry Press.

Risal. 2009. Dampak Perjanjian Asyikin-Brugman 1906 terhadap Kesultanan Buton. Skripsi. Baubau: FKIP Unidayan.

Rubli. 1998. Dampak Perjanjian antara La Elangi Sultan Dayanu Ikhsanuddin dengan

Komandeur Appolonius Schoot tahun 1613 terhadap Eksistensi Kesultanan Buton. Skripsi. Baubau: FKIP Unidayan.

Schoorl, Pim. 2003. Masyarakat, Sejarah dan Budaya Buton. Jakarta: Penerbit Djambatan bekerjasama dengan Perwakilan KITLV.

Soekanto, S. 1987. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Suhartono. 1994. Sejarah Pergerakan Nasional dari Budi Utomo sampai Proklamasi 1908-1945. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Zahari, A.M dkk. 1977. Sejarah dan Adat Fiy Darul Butuni (Buton). Jakarta: Balai Pustaka.

Zuhdi, Susanto. 2010, Sejarah Buton yang Terabaikan Labu Rope Labu Wana. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Downloads

Published

2020-05-01

Issue

Section

Articles