STUDI KARATERISTIK MARSHALL TERHADAP CAMPURAN ASPAL PANAS LAWELE GRANULAR ASPHALT (LGA) MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SABUT KELAPA

Authors

  • Laswar Gombilo Bitu Universitas Dayanu Ikhsanuddin

DOI:

https://doi.org/10.55340/jmi.v8i1.633

Keywords:

Hot Mix Asphalt, Aspal, Lawele Granular Asphalt, Sabut Kelapa, Marshall Test

Abstract

Perkerasan lentur merupakan perkerasan yang paling diminati pada struktur perkerasan jalan raya. Untuk memperbaiki karateristik / sifat-sifat campuran beraspal dan dapat digunakan sebagai substitusi untuk mengurangi pemakaian aspal minyak adalah Lawele Granular Asphalt. Dalam penelitian ini menggunakan bahan tambah sabut kelapa karena sabut kelapa adalah salah satu hasil alam yang dapat terus diperbaharui dan berkelanjutan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik marshall terhadap kadar sabut kelapa. Panjang sabut kelapa digunakan kurang lebih antara 5 mm – 10 mm dengan kadar sabut kelapa 0%, 2%, 3%. Dengan kadar aspal 6% yang terdiri dari AC 3% dan Lawele Granular Asphalt 3%(10%). Pengujian awal dilakukan dengan pemeriksaan terhadap material yang akan dipakai dalam membuat benda uji. Pemeriksaan terhadap material dilakukan untuk mengetahui material apakah telah memenuhi spesifikasi dan apakah dapat digunakan sebagai bahan campuran dalam pembuatan benda uji. Hasil Pengujian Marshall dari penelitian ini didapatkan bahwa kadar sabut kelapa optimum sesuai spesifikasi Bina Marga adalah 2%. Kadar sabut kelapa 0% tidak memenuhi spesifikasi Bina Marga dan 3% tidak memenuhi spesifikasi Bina Marga.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Atminingtias, Diana. 2018. Penggunaan Lawele Granular Asphalt (LGA) pada Pembuatan Asphalt Concrete Waering Course (AC-WC) Pen 60/70 dengan Fly Ash sebagai Filler [skripsi]. Surabaya (ID): Universitas Negeri Surabaya.

Bina Marga Direktorat Jendaral, Spesifikasi umum 2010. Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.

Bukhari, ddk, 2007, Rekayasa Bahan dan Tebal Perkerasan, Fakultas Teknik, Univesitas Syia Kuala.

Colia Roberto. 2013. Penggunaan Limbah Sabut Kelapa untuk Ketahanan Campuran Aspal Beton terhadap Deformasi Alur [skripsi]. Jakarta (ID): Universitas Indonesia.

Departemen Pekerjaan Umum. 2007. Rancangan Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan Divisi VI Perkerasan Beraspal, Edisi April 2007, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

Deri, Abdul. 2015. Penentuan Kadar Aspal. Tersedia di: http: // jurnalmahasiswa. unesa.ac.id /index.php/ rekayasa- teknik- sipil/ article/ view/ 22786 [internet]. [diunduh 2018 Agustus 10];

Diansari, Sepriskha. 2016. Aspal Modifikasi Dengan Penambahan Plastik Low Linier Density Poly Ethylene (LLDPE) Ditinjau Dari Karakteristik Marshall Dan Diuji Penetrasi Pada Lapisan Aspal Beton (AC-BC) [skripsi]. Lampung [ID]: Universitas Lampung.

Hermanto, Rudi dkk. 2015. Pengaruh Penambahan Sabut Kelapa Terhadap Stabilitas Campuran Aspal Emulsi Dingin [skripsi].

Linggo, Soandrjanie. 2007. Pengaruh Serat Serabut Kelapa Sebagai Bahan

Tambah Dengan Filler Serbuk Bentonit Pada HRS-Base Dan HRS-WC [skripsi]. Yogyakarta (ID): Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Puslitbang Prasarana Transportasi, 2002, Desiminasi Spesifikasi – Baru Campuran Beraspal Panas dengan Alat PRD, Puslitbang Prasarana Transportasi, Bandung.

Sofiah Indrayani. 2013. Efek Limbah Sabut Kelapa pada Modulust Resilient Aspal Beton Campuran Panas. Jurnal [Internet]. Tersedia pada : http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2016-04/S53339-Sofiah%20Indrayani.

Sukirman, S. 1999. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Granit, Jakarta.

Tamrin. 2016. Analisis Kadar Air Dan Kadar Bitumen Aspal Buton (Asbuton) Desa Bungi Dengan Metode Sohklet [skripsi]. Makassar [ID]: Universitas Islam Negeri Makassar.

Wijiyanto, Indra. 2013. Ekstraksi Asbuton Dengan Metode Asbuton Emulsi Menggunakan Emulgator Cocomide Dea Ditinjau Dari Konsentrasi H2O Dan Waktu Ekstraksi [skripsi]. Surakarta [ID]: Universitas Sebelas Maret.

Downloads

Published

2019-05-28